h1

Bidang Pariwisata Cianjur

May 7, 2007

CIANJUR| Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, harus tetap mengedepankan pembangunan di bidang pariwisata dan agribisnis, karena kedua sektor itu yang memicu pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat di daerah berpenduduk lebih dari 2 Juta jiwa ini.

Kedua sektor ini jangan sampai tergerus oleh wacana lain yang justru tidak menyentuh, Gerakan Pembangunan Masyarakat Berakhlakul Karimah (Gerbang Marhamah) misalnya justru harus menjadi inspirasi agar pariwisata dan agribisnis di Cianjur mencapai geliatnya, kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cianjur Hj Dede Saryamah, Jumat (14/9).

Untuk itu diperlukan kesinambungan dan perencanaan yang memadai terhadap pembangunan di bidang infrastruktur agar dua sektor ini bisa lebih memberikan kontribusi kepada pendapatan asli daerah (PAD) disamping memberikan kolerasi terhadap kesejahteraan warga secara umum.

“Selama ini kita melihat sarana penunjang untuk meningkatkan PAD di sektor agribisnis dan pariwisata masih belum maksimal. Kita bisa menyaksikan betapa parahnya infrasturuktur di wilayah Cianjur Selatan, padahal di wilayah itu berpotensi menjadi andalan pengembangan kawasan agribisnis yang andal,” katanya.

Begitu juga beberapa sarana penunjang yang sama di wilayah utara, khususnya di Kecamatan Cugenang, Pacet, Cipanas, Sukaresmi, dan Kecamatan Cikalongkulon serta Mande masih sangat minim. Padahal di wilayah kecamatan-kecamatan itu merupakan wilayah andalan bidang pengembangan pariwisata dan agribisnis.

Kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian daerah masih mendominasi dibanding bidang lainnya. Pada 2001-2005 misalnya nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pertanian selalu di atas 50 persen.

Kontribusi 2001 mencapai 50,61 persen, sementara 2005 sebesar 50,12 persen. Begitu juga pada 2006 angka tersebut masih bertahan. Sementara sektor perdagangan, hotel, dan restoran menjadi penyumbang terbesar kedua dalam PDRB. Nilai PDRB pada 2005 mencapai 44,28 persen.

“Ini artinya agribisnis tetap menjadi investasi unggulan di Kabupaten Cianjur,” tambahnya.

Dihubungi terpisah, anggota Panitia Anggaran DPRD Kab Cianjur Ade Chep Sunarya, menyatakan hal yang sama. Bahkan pihaknya akan terus melakukan tekanan terhadap eksekutif dalam pembahasan APBD perubahan untuk memberikan ruang yang lebih besar kepada kedua sektor andalan ini.

Sementara itu, sumber di Bappeda Kabupaten Cianjur menyebutkan, untuk mendukung kebijakan tersebut sebenarnya telah dibuat Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang menetapkan Cianjur sebagai daerah pertanian dan pariwisata. Hanya saja perhatian pemerintah setempat saat ini masih tertuju pada pascaproduksi dan pemasaran hasil pertanian.

Leave a comment